[semacam review] PULANG

18 January 2015

pic taken from Goodreads.com
review yang sangat telat sih. sebenernya saya udah lama banget mau bahas novel inii. tamat bacanya juga udah berminggu-minggu lalu. etapi emang sibuk aja jarang buka blog (ngelesss ajeee). oke, saya dapet rekomendasi novel ini dari teman. akhirnya waktu pulang kantor, saya sempetin mampir Gramedia dan beli ini. sempet saya 'endapkan' cukup lama juga di rak, awalnya males takut isinya terlalu 'berat' karena berlatar belakang sejarah taun 60an.  but, surprisingly no, malah seru bangeet. untuk orang yang kurang suka sejarah seperti saya.

 saya ngga mau beberkan ceritanya terlalu banyak. saya mau berbagi aja perasaan saya waktu baca novel ini : seperti nonton film! novel yang bikin saya males tutup buku. karena penasaran kejadian-kejadian selanjutnya. gaya penulisan dan pemaparan yang sangat baik membuat betah mambacanya.

bercerita tentang sekelompok pemuda yang dengan beberapa alasan tidak bisa kembali pulang ke Indonesia saat peristiwa 30 September 1965 terjadi. Drama keluarga yang dikisahkan dengan berbagai latar belakang sejarah di Indonesia. dari novel ini saya jadi penasaran dengan cerita-cerita serupa yang banyak mengulik tentang sejarah Indonesia terutama di dekade 60an.

Intinya seru. novel yang bikin saya puas sampai kalimat terakhir. dibalik pro dan kontra yang ada soal novel ini, saya mau berterima kasih kepada Leila S. Chudori. It really is a good book :)
Read More

pasca menikah

rasa khawatir dan cemas yang menghinggapi saya akhirnya hilang sudah saat bapak penghulu mengatakan "SAH!" di depan para saksi dan keluarga. saya masih ngga percaya hari itu, 27 Desember 2014, saya sudah menyandang status baru sebagai istri. campur aduk rasanya.
saya ngga menyangka akan tiba waktunya jadi istri orang. ada banyak tantangan, fase baru, dan saya jelas tidak bisa memperlakukan hidup semau saya. sekarang ada imam di depan saya, yang membimbing, menegur, kesayangan yang akan selalu berjalan di samping saya.

"Selamat Menempuh Hidup Baru!" ternyata bukan hanya sekedar ucapan karena memang ini hidup yang sama sekali baru. saya ngga mau menyesali ada banyak hal yang belum tercapai di kala saya single. sekarang visinya apapun untuk keluarga baru nanti. aseeeek... mellow amat sih. hahaha

semenjak menikah ini, saya belajar apapun untuk suami. terutama memasak. masih cupu sih, tapi kalo dijalanin ternyata masak seru juga. syukurlah suami saya bukan yang demanding macem-macem (atau belum?) hahaha.
saya sadar menikah bukan perkara mudah. ,akan ada rasa rmanis, asam bahkan pahit. saya ingat pernah posting begini, yang menentukan indah atau tidaknya pernikahan adalah dengan siapa kamu menjalaninya. dan saya bersyukur menjalani fase ini bersama dia :)

poto bahagia pake edit 



Read More