...atau bawa saja pohon kelapa ke Mars!

15 May 2018


Ada hari-hari dimana rasanya saya hanya ingin terkungkung dalam dunia pilihan saya. Dunia dalam imaji bocah berusia dua yang tidak pernah takut jadi apapun. Tak apa jika menjadi mobil pemadam kebakaran tapi tidak berwarna merah. Jadi hamster yang tercebur tumpukan sampah lalu ditolong kodok abu-abu pun terasa sangat menyenangkan. Atau mungkin duduk di teras balkon dan membayangkan serunya jadi layang-layang. Terbang tinggi bersama burung gereja yang hinggap dari satu plafon rumah ke rumah lainnya. Dan bila masih ada waktu, kita bisa jadi masinis kereta malam perjalanan langsung dari Jakarta ke Jerman, jangan lupa belok dulu di Jepang!

Tidak perlu waspada pada apa di luaran sana, juga tidak harus merasa risih dengan reaksi orang-orang. Hanya ada dunia yang gembira untuk dipijak dan diinjak. Duduk di tepi tangga bercengkrama sambil menatap mata sang kekasih hati. Mungkin lebih nikmat jika diselingi kudapan mie goreng instan dan es susu cokelat buatan si asisten rumah tangga.

Jika tanah ini tidak lagi aman untuk kita berlarian, mungkin sudah saatnya kita bangun roket saja. Ada bintang bersinar terlalu terang di atas genting rumah pada penghujung April lalu. Oh, itu Jupiter! Ayo ambil biji pohon mangga, kita bawa oleh-oleh untuk ditanam di sana!

Post a Comment