Sepatuku Sayang, Sepatuku Malang

31 May 2014

terima kasih kepada orang-orang yang menebarkan semangat positif berlari di media sosial terutama Twitter. saya adalah satu dari sekian yang terpengaruh untuk mulai menanamkan kebiasaan olahraga terutama lari. sebelum tren ini menggema, saya boro-boro olahraga, mikirin penampilan dan bobot tubuh aja, ngga. Baru beberapa bulan terakhir, pelan tapi pasti saya berusaha untuk rajin olahraga. 

nah, yang jadi perhatian selanjutnya, ialah sepatu. awalnya saya ngga punya sepatu yang proper untuk berlari. ada sih sepatu olahraga, tapi udah rusak dan ngga nyaman banget dipakai. baru sepuluh menit lari aja, kaki rasanya langsung sakit dan lecet. long story short, setelah dua bulanan ngumpulin sisa-sisa gaji (maklum first jobber, masi belajar atur uang :\ ) akhirnya terbelilah sepatu lari yang sekiranya cucok dan enak dipakai. bukan yang spektakuler banget sih, harganya juga masih standar sepatu olahraga, tapi saya suka banget dengan sepatu ini. enak dan empuk di kaki, serta ngga bikin jari kelingking saya lecet. ditambah ini sepatu olahraga yang saya beli murni dari penghasilan sendiri (ngga apa-apa deh menguras kantong dikit). maka jadilah sepatu ini, motivasi utama saya supaya rajin berlari.

beberapa hari terakhir setiap lari pagi di komplek rumah atau sekitaran stadion bola, saya merasa ada yang menguntit saya. awalnya saya pikir, orang ini (entah orang atau bukan) hanya sedang lari pagi juga, tapi kenapa yaa dia selalu ada di sekitar 50 meter di belakang saya. ngga pengen curiga sih, tapi emang mencurigakan. sosoknya tinggi, tebakan saya sih mungkin 180 cm dan dia pakai setelan olahraga hitam-hitam. yang menarik, dia memakai sepatu lari dengan warna mencolok sekalii. sepatu kirinya berwarna pink neon (iya, PINK!) dan sepatu kanannya berwarna hijau stabillo. aneh deh, kadang orang itu tetap pakai sepatu pink-nya, tapi di lain hari sepatu yang kanan bisa warna hitam, putih atau bermotif. dia ngga pernah pakai sepatu sepasang yang sama. saya ngga bisa lihat wajahnya karena tertutup hoodie, apakah dia lelaki atau perempuan ngga jelas juga. pikir saya waktu itu, yaa selama ngga menganggu yasudah cuekin aja. 

suatu pagi ketika saya udah siap dengan setelan olahraga dan pengen ambil sepatu, saya kaget menemukan sepatu sebelah kanan ngga ada di tempat biasa. jelas-jelas saya selalu menaruh sepatu di kotaknya lagi kalo udah selesai lari. yang aneh, saya menemukan secarik kertas di dalam kotak dengan tulisan tangan berbahasa Inggris. 


kertas pertama


hah? gimana? ini apaan deh, Eros siapa? saya cuma tau Eros Djarot sama Eros Chandra-nya Sheila On 7. terus, makhluk apa pulaaa ini The Right Shoe Hunter. cuma ngambilin sepatu kanan doang gitu? Kalo emang mau, kenapa ngga ambil dua-duanya aja sih, maaaas… sepatu diambil sebelah doang itu lebih sakit hatii tauk, daripada diambil sepasang. Susah kan ngegantinya errr…


gimana mau lari kalo sepatunya cuma sebelah gini. ngemil dulu aja deh, masi punya stok Veetos rasa keju.


masi diliputi rasa heran, saya tanya orang rumah apa ada yang liat sepatu saya atau ngga. mereka bilang ngga liat, yang ada saya diomelin ibu karena naro sepatu sendiri aja lupa. saya lupakan sejenak soal sepatu dan catatan misterius tadi, karena harus berangkat ke kantor. esok paginya waktu lagi beberes, saya temukan lagi kertas dengan tulisan tangan yang sama seperti kemarin. 


kertas kedua.


okeee, ini terasa makin aneh. sekarang saya ngerasa kaya Sherlock yang harus memecahkan teka-teki begini. walau saya lebih seneng jadi istrinya aja deh, tapii Sherlock-nya yaaa harus si Benedict Cumberbatch *ngarep. 

saya kumpulin petunjuk dari awal. 
1). An angel. Some say his name is Anteros, but Londoners keep calling him Eros.
2). An Intersection.

Thank God, I’m living in the Google era. Tulis aja dua petunjuk tadi, dan voila! Saya udah dapet berbagai link informasi mengenai tempat yang dimaksud Shoe Hunter itu. Semua info yang saya dapet mengarah ke satu tempat di kota London. 
Piccadilly Circus. Sebuah persimpangan di daerah Westminster yang menghubungkan beberapa jalan utama kota London. Eros adalah nama statue atau patung di puncak air mancur di persimpangan tersebut. 
persimpangan Piccadilly Circus, memorial fountain dengan patung malaikat Eros di puncaknya.

Patung malaikat Eros. sumber gambar disini







Besoknya saya menemukan sebuah catatan lagi . Saya bingung deh dari mana si Hunter—atau siapapun namanya—bisa masuk ke rumah dan menyelipkan kertas petunjuk ini.
kertas ketiga.

Whaaat?? Jadi ini saya harus pergi ke London dan bertemu dengan si Hunter ini. Kalo ngga nyawa saya dalam bahaya??  Duh, ini gimana caranya deh, dikira gampang dan murah apa pergi ke Inggris. 

“…come meet me before winter comes. Otherwise, your life will not be safe.”

Winter comes around November, right? So I still have few months to go. saya curiga dengan orang berpakaian hitam-hitam yang waktu itu ngikutin saya. jangan-jangan itu dia si Shoe Hunter. sepatu kanannya kan ngga pernah sama, apa mungkin dia yang mencuri sepatu lari banyak orang, terus ngga ada pemilik sepatu yang selamat. yaaa...kalo dia nyuri di Indonesia trus pemilik sepatu harus nyusul dia ke Inggris sih susah juga. apa mungkin para pemilik sepatu itu akhirnya mati? pengen banget saya kejar dia kesana, mengingat ancaman dia terhadap nyawa saya. Tapi, masalahnya… *ngecek tabungan*  duh, ini harus kerja rodi apaan lagi cobaak.

Diantara kebingungan, ngga sengaja saya liat promo #InggrisGratis dari @MisterPotato_ID di Twitter. Hah? Serius nih? Ke Inggris? Gratis? Wow, I think I just saw a bright light. Berangkat saat autumn? It’s just perfect, I need to catch the Shoe Hunter before winter and take my shoe back. Bisa jadi ini kesempatan satu-satunya untuk menyelamatkan nyawa saya. So please @MisterPotato_ID, would you be my savior? I think I’m in danger. 



*Tulisan ini fiksi, dibuat untuk mengikuti kontes #InggrisGratis Ngemil Eksis bersama @MisterPotato_ID
Read More

25 May 2014

jadi ceritanya ini lagi ikutan kontes blog. doain yaaa... hahaha.
saya kok jadi deg-degan sendiri, padahal udah merasa nothing to lose ajah. menang syukur, ngga juga gapapa. namanya juga usaha. kalo ngga nyoba, ntar nyesel dan penasaran
oiya, yang mau cek kontesnya ada di link inii. Good luck!
Read More

I thank you, Neil!

sebenernya saya udah liat promo #InggrisGratis sejak awal Mei via tweet @KartuPos. pas buka link dan membaca semua tentang kontes ini, entah kenapa saya jadi deg-degan sendiri. pergi ke Inggris adalah salah satu bucket list saya (dan hampir banyak orang pastinya) tapi berangkat gratis, dibayarin pulak rasanya kok seperti utopia. so, I'm not gonna miss the chance, at least I'm giving my best shot.

buat saya, negara Inggris itu terasa attached dengan hidup saya (halah). hampir semua band favorit--yang lagunya selalu ada di playlist iPod saya--berasal dari Inggris seperti Radiohead, Oasis, Coldplay, Arctic Monkeys, Muse, The Beatles pastinya, dan belakangan lagi suka The Strypes.
bukan cuma band dari Inggris, novel-novel kesukaan saya pun ternyata karangan penulis dari Inggris.
banyak novel favorit saya misalnya, J. R. R. Tolkien dengan Lord of The Rings-nya, J. K. Rowling, novel-novel Diana Wynne Jones, dan saya juga baca beberapa karya dari Jane Austen. kagum banget lah sama penulis-penulis ini :')
oh iyaaa, ada satu lagi 'produk' Inggris incaran saya yang sepertinya masih akan sangat lama bisa saya miliki, Mini Cooper Countryman *sigh*

untuk motivasi 'harus ke Inggris minimal sekali seumur hidup', saya berterima kasih kepada Neil Gaiman, dia juga penulis favorit saya--walau belum semua bukunya saya baca sih. banyak novel Gaiman yang berlatar belakang kota London, mungkin karena beliau memang orang Inggris kali ya. salah satu novel favorit saya adalah "Neverwhere". saya suka sekali bagaimana Gaiman menggambarkan fantasinya tentang kota London yang terbagi menjadi London Above dan London Below. bagaimana Gaiman memberi gambaran sekilas tentang kota London, membuat saya penasaran seperti apa rasanya naik London Tube dari stasiun St. Pancras yang berarsitektur gothic itu. atau kenapa dinamakan stasiun Oxford Circus padahal disitu ngga ada sirkus? pengen liat juga bagaimana Floating Market di Westminster Abbey, dan banyak hal lain mengenai sudut London yang memotivasi saya, paling ngga sekaliiii aja kesana. Little Comden Street, Hanway Sreet, Victoria And Albert Museum, Tate Gallery, Albert Bridge dan tempat lainnya.

Mr. Neil Gaiman and my favorite novel :)

ada satu kutipan favorit tentang kota London dari Gaiman di novel tersebut,

"It was a city of red brick and white stone, red buses and large black taxis, bright red mailboxes and green grassy parks and cemeteries. It was a city in which the very old and the awkwardly new jostled each other, not uncomfortably, but without respect; a city of shops and offices and restaurants and homes, of parks and churches, of ignored monuments and remarkably unpalatial palaces; a city of hundreds of districts with strange names—Crouch End, Chalk Farm, Earl’s Court, Marble Arch—and oddly distinct identities." Neverwhere, Neil Gaiman.

aaah... gimana saya ngga makin penasaran sama ke-misteriusan London :")
terus ya, novel Neverwhere ini pernah dipentaskan dalam sandiwara radio BBC. dan salah satu pengisi suaranya itu...aktor Inggris favorit saya saat ini. Benedict Cumberbatch!! *mimisan*

oh.. marry me, dear Mr. Cumberbatch
sumber gambar disini


jadi kenapaa sih ya semua hal dari Inggris ituu keren-keren. dari musik, penulis, sampe aktornya ajaa bisa keren begitu. if countries were humans, I think England was the coolest amongst of all, effortlessly. 
**
nah, selain London, saya merasa harus banget ke Liverpool. sesederhana karena saya ini The Kop alias supporter Liverpool FC. daannnn pastinya pengen banget ke stadion Anfield. ga mesti nonton pertandingan langsung kok (karena tiket nontonnya mahal. hiks) cuma pengen foto disini kaya Om Brendan ini. iya itu ajaaa :')

Brendan Rogers and 'This is anfield' sign
sumber gambar disini

**
berbicara mengenai Inggris rasanya bikin emosi campur aduk, iri sama banyak cerita orang di blog atau media apapun tentang liburan mereka di Inggris. termotivasi juga sih, tapi tetep aja kesempatan kesana belom datang sampe saat ini. kontes blog #InggrisGratis ini juga bikin ngiler bangeet. kalo saya menang kan, amat sangaaat lumayan ke Inggris dibayarin. karena reksadana yang saya khususkan untuk liburan kesana belom cukup, pun baru bisa dicairkan idealnya 3 tahun lagi (buset, curhat banget).

saya udah nulis blog hampir 9 tahun, sejak masih di Friendster dan dulu di Multiply (yang mana semuanya kena gusur) tapi ternyata bikin satu tulisan blog tentang mimpi bisa menjejakkan kaki di London dan kenapa harus kesana itu ga semudah bayangan saya yaa. hahaha.
ah, intinya saya sih tetep berharap dan berdoa. semoga #InggrisGratis ini rejeki saya (aamiin-nya boleh?).
kalo beneran kesana, tinggal berdoa lagi semoga papasan sama Neil Gaiman hahaha, eh tapi susah sih karena beliau udah tinggal di Amrik. atau papasan sama Chris Martin! pengen banget rasanya nyumbang 'pukpuk' (plus cipika cipiki) untuk dia...
**

Minggu sore asik, ditemenin buku yang bagus dan cemilan enak seperti Veetos Sapi Panggang


*Tulisan ini diikutsertakan dalam kontes #InggrisGratis yang diadakan oleh @MisterPotato_ID
Read More

20 May 2014

it's so funny as I get older and older, I don't think I need birthday greeting texts on my phone. doesn't mean I don't want to be remembered, but greetings by some people with the closest relationship upon me, is all what matters. I don't mind if friends who used to hang out with me a lot, do not notice my birthday date. I'm not in position I have to be offended. so funny, when you're four years away to end your twenties, you still questioning yourself whether you're walking in the right path or not. however, it's still my favorite Twentieth May ever.


Thank you, Google! It means a lot ;)

Read More