Ready, Set, SCROLL!

07 April 2018


Sebagai ibu rumah tangga yang baru punya bayi, saya tentu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Alhamdulillah awal Februari kemarin saya resmi menyandang status baru sebagai ibu dari 2 anak. Melelahkan pasti, tambah stress, absolutely! Bahkan saya sempet kepikiran mungkin ini terlalu cepet untuk nambah anak lagi (maneh kuduna mikir ini sebelom hamil kaleee) hahaha tapi pikiran-pikiran seperti ini tidak mengurangi rasa syukur saya diamanahkan anak lagi. Oke, soal bagaimana adaptasi dengan dua anak nanti akan saya tulis (kalau sempet) di post lain.

Jadi karena saya banyakan di rumah, hiburan saya selain tangisan newborn baby dan rengekan balita, salah satunya adalah media sosial. Saya paling sering nengok Pinterest, untuk cuci mata dan cari inspirasi *tsaah. Belakangan rajin nge-tweet lagi karena pengen aja nyampah random. Dan tentu saja Instagram! Awalnya karena sering cari barang via penjual di IG kemudian saya jadi ‘jatuh suka’ dengan ke-random-an yang saya temukan di Instagram.

Ada yang posting resep masakan, jualan baju, tutorial hijab, tips parenting, dan tentu saja padu padan busana yang lalu memunculkan tagar Outfit of The Day alias #OOTD. Dari Instagram juga kemudian bermunculan selebgram—semacam selebritas tapi nanggung gitu. Jadi terkenal cuma di pengguna Instagram ajah. Di dunia nyata, pasti banyak yang malah ngga peduli selebgram saposeee?

Saya sih seneng yaa lihat orang-orang posting #OOTD, kadang kalau suka sama yang dipakai—baju, kerudung atau tas saya jadi bisa tau itu beli di mana, merk apa, harga berapa trus saya kasih lihat ke Pak Suami deh. Sukur-sukur dia paham maksud saya ya hahahaa. Seringnya sih pura-pura ngga ngerti.

Masalah #OOTD ini tentu bikin kita jadi terpacu untuk dapetin foto yang bagus. Ngga jarang malah jadinya bikin repot orang-orang sekitar. Pernah saya ada temen rajin banget posting foto #OOTD dia di Instagram. Pokoknya tiap jalan bareng mestiiii minta difotoin from head-to-toe for the sake of showing off her outfit that day. Ya kalau foto sekali beres sih oke ya, ini tentu saja berkali-kali sampai dapet foto yang dirasa sempurna. Baik dari ekspresi wajah, pencahayaan, pose dan lain-lain padahal ujung-ujungnya pake filter jugaaaa.


Saya ngga menggeneralisir ya, ngga semua orang kaya temen saya tadi. Ini cuma berdasarkan apa yang saya alami, eh tapi terdengar familiar juga, kan? Huehehehe~

Selain #OOTD tadi, yang tentu saja bikin Instagram rame adalah akun-akun gosip. Jujur saya dulu follow akun lambe-lambean itu. Awalnya cuma buat fun, bahan ketawa aja, sampai akhirnya saya tobat. Saya merasa lama kelamaan kok posting-nya sudah terlalu masuk ke ranah pribadi—termasuk soal rumah tangga. Walau saya masih suka gosip tapi saya tuh paling anti kalau udah bahas soal ‘dapur’ orang. Yaa buat apa?

Sampailah kemudian muncul istilah ‘Pelakor’ alias perebut laki orang. Padahal ngga ada yang ngerebut dan direbut juga sih, lha ya namanya selingkuh itu kan dua pihak yang sadar dan mau kan? Kalau Saya melihat dari sisi istri yang suaminya ‘direbut’, bisa saya pahami sih kenapa menumpukan kesalahan pada pihak perempuan. Well..
Istilah pelakor ini muncul karena banyaknya postingan viral mengenai perempuan yang berhubungan dengan suami orang. Entah itu postingan foto yang diunggah si pelakor sendiri atau pihak istri lakor-nya (?) Dan kalau postingan soal pelakor sudah masuk akun gosip dijamiin akan rame sekalii! Terutama sumpah serapah ibu-ibu.

Nah, dari semua konten di media sosial khususnya Instagram, yang membuat keriaan serta keseruan ber-medsos tidak lain tidak bukan adalah komentar netizen! Sering ngga sih kita temuin komentar orang yang bikin kita mengernyitkan dahi. Sampe mikir, gila ini orang mikir dua kali ngga sih buat nulis begini. Bisa karena komentarnya ngga nyambung, kalimat yang merendahkan, or simply kata-katanya kasar. Pasti pernah kan?

Berterimakasihlah kepada kuota internet murah dan ponsel pintar yang juga makin beragam plus murah dan bisa dicicil. It’s good to know internet sudah bisa menjangkau banyak kalangan. Tapi sayangnya banyak juga pengguna internet yang belum sadar kalau dunia maya itu ya selayaknya dunia nyata. Ngga bisa ngomong asal njeplak dan seenaknya apalagi sama orang yang ngga kita kenal beneran. 

Saya pun sadar apapun yang kita unggah ke media sosial manapun, siap atau ngga kita mesti terima konsekuensinya. Unggah foto sama pacar baru, ya jangan heran kalau jadi pertanyaan oleh banyak temen. Ngga terus ngerasa temen-temen rese karena pada kepo atau apa, kan kamu sendiri yang posting. Atau kalau kamu curhat masalah pribadi di Instagram stories, harus terima kalau ada orang respon negatif atau pun positif.

Kita ngga bisa mengontrol komentar atau apapun yang orang pikirkan, tapi kita bisa mengontrol apa yang mau kita unggah di media sosial. Makanya saya heran waktu beberapa waktu lalu ada istrinya seseartis curhat masalah rumah tangga dia, trus jadi rame di Instagram trus si istri ngerasa dizolimi sama netizen. Laaahh kan si Mbaknyaaa duluan yang curhat segala rupa, ada aksi ada reaksi. Sayangnya reaksi yang diterima si Mbak ini negatif semua.

Sebelum saya udahan, saya mau kasih tau lima akun Instagram yang lebih berguna untuk diikuti ketimbang akun gosip. 


1. Indoestri, kalau ada yang mau belajar bikin sesuatu bisa tengkok akun ini. Setiap akhir pekan mereka selalu punya kelas. Misal, kelas membuat leatherwork, bikin terrarium, wood working atau kelas entrepreneurship. Saya belum pernah coba sih, karena belom sempat dan waktunya selalu ngga tepat. Tapi pasti nanti mau coba. 


2. Maubelajarapa, sama seperti Indoestri, di sini juga tersedia informasi mengenai kelas yang bisa kita ikuti. Lebih bervariasi dan banyak pilihan sih. Ada baking class, fotografi, belajar melukis bahkan kursus singkat soal fashion. Lumayan kalau penat sama kegiatan kantor atau lagi pengen ilmu baru. 


3. TheDadLab. Salah satu akun keluarga favorit saya karena banyak inspirasi kegiatan seru—terutama sains, yang bisa dilakukan sama anak-anak. Sergei Urban—sang ayah punya banyak tips dan sering berbagi pengalaman tentang gimana membuat dua anak balitanya belajar hal baru. Dan anak-anaknya ini lucu bangeeet (...bapaknya juga sih)

4. Rainbowcastleid. Sebuah klinik psikologi yang sering berbagi tips mengenai tumbuh kembang anak. Kalau ada waktu bisa juga ikut webinar—seminar online yang diadakan hampir tiap pekan. Banyak ilmu parenting yang dibagikan di sini langsung dari pakarnya. Buat orangtua seperti saya yang kadang clueless menghadapi anak, bisa juga konsultasi sama mereka.

5. Jouska_id. Mimin Jouska yang baik hati selalu memberi wejangan finansial yang kadang bikin kita jlebb! Hahahhaa. Beberapa kali merasa 'tertusuk' urusan finansial kalau stalking akun ini. Tapi demi masa depan lebih cerah serta sekolah anak yang bagus juga liburan ke luar negeri tiap tahun mariiii kita ‘tertusuk-tusuk’ dahulu~~

Selain lima akun di atas, saya juga follow beberapa akun National Geography serta fotografer mereka. Street photographer seperti @a_ontheroad atau @the.geographer juga favorit saya. Intinya sih pilih following yang menyenangkan yang bikin kita jadi orang yang lebih positif. Daripada lihat akun gosip mesti deh bawaannya pengen nyinyir juga. Hahaha. Saya lebih senang lihat pemandangan juga akun jualan tas atau akun resep masakan, walau ngga tau kapan dipraktekin yang penting follow aja dulu. Oke deh segini dulu. See ya when I see ya!

Post a Comment